Selasa, 14 Januari 2014

Kebebasan oleh Sartre

Bonjour à tous,

Akhirnya bisa nulis lagi di blog ini.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis tentang konsep kebebasan yang dikemukakan oleh salah seorang pemikir besar Prancis, Jean-Paul Sartre dalam tulisannya yang berjudul “L’extentialisme est un humanisme atau Extentialism is humanism”.

Jean-Paul Sartre adalah seorang penganut filsafat ekstensialisme dari Prancis. Selain seorang filsuf, ia juga merupakan seorang sastrawan besar Prancis.
Ekstensialisme adalah pemikiran tentang modus keberadaan, kesadaran individu sebagai subjek. Dengan akal budi, manusia dapat menyadari eksistensinya (modus berada).

Sartre percaya bahwa eksistensi mendahului esensi (l’existence précède l’essence). Artinya, manusia lahir ke dunia, kemudian menjadi ‘sesuatu’. Sartre menganggap bahwa manusia seperti ‘terlempar’ begitu saja ke dunia, lalu akan menjadi apa manusia (individu) tersebut, tergantung dari pilihan yang ia ambil. Hal tersebut bertentangan dengan konsep yang terdapat dalam agama, yaitu manusia diturunkan ke dunia dengan tujuan. – Dan saya percaya bahwa manusia diturunkan ke dunia dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh Tuhan (l’essence précède l’existence atau esensi mendahului eksistensi), baik itu untuk menebus dosa Adam dan Hawa, menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi, dan yang pasti untuk bersujud ke pada-Nya. Apakah manusia akan mengikuti esensi tersebut atau tidak, itu tergantung dari pilihan manusia (individu) sebagai mahluk bebas yang diberi akal dan pikiran. –
Yang membuat saya tertarik dengan pemikiran Sartre adalah konsep kebebasan yang dikemukan oleh Sartre. Manusia, sebagai mahluk yang paling sempurna, yang diberi akal dan pikiran, menurut Sartre mampu melakukan apa pun. Dalam pemikirannya, Sartre yang menegasikan (meniadakan) Tuhan. – meniadakan bukan berarti tidak mengakui adanya Tuhan –, menganggap bahwa manusia adalah subjek atas dirinya sendiri.

Yang ingin saya tekankan di sini adalah bahwa kita, sebagai mahluk ‘bebas’, harus bertanggung jawab atas semua pilihan yang kita ambil. Jangan pernah menyalahkan orang lain (mauvaise foi) karena sesungguhnya kita mempunyai pilihan yang bebas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar