Sebenarnya apa sih standar sesuatu hal menjadi baik atau buruk? Jika dipandang dari perspektif agama, sesuatu menjadi baik ketika hal tersebut sesuai dengan perintah dalam agama. Dalam kehidupan sosial, sesuatu hal dapat dikatakan baik jika sesuai dengan norma yang berlaku dalam lingkup sosial tersebut. Baik bagi agama A belum tentu menjadi baik di agama B. Baik bagi lingkup sosial X belum tentu baik bagi lingkup sosial Y. Begitu pun sebaliknya. Tambah rumit lagi ketika dalam kehidupan nyata, ada begitu banyak agama dan kepercayaan, juga lingkup sosial (budaya, adat-istiadat) yang begitu beragam. Artinya, suatu hal menjadi baik atau buruk tergantung dari perspektif mana yang memandang. Baik dan buruk menjadi begitu subjektif.
Ketika memasuki tahun 2014, terjadi hal yang menghebohkan. Yaitu, terjadinya penggerebekan terhadap terduga anggota teroris di Pamulang, Tangerang Selatan yang berujung pada tewasnya salah satu anggota terduga teroris tersebut. Kemudian terjadi pro-kontra di masyarakat mengenai isu penembakan oleh Densus 88 tersebut.
Kemudian, dalam film-film Hollywood sering digambarkan tentang negara Amerika yang melawan sekelompok orang yang mereka anggap teroris yang berasal dari -biasanya- Rusia, Asia, dan yang paling baru menjadi musuh negara Amerika dalam film adalah orang-orang Timur Tengah yang biasanya diidentifikasi beragama Islam. Dalam film-film tersebut, tentu karena dibuat oleh Hollywood, maka yang menjadi pahlawan yang tentu 'baik' adalah Amerika. Sedangkan lawannya tentu menjadi 'buruk'. Sekali lagi perspektif.
Jika kita mengubah cara pandang, Rusia, atau Timur Tengah tentu mempunyai kepentingan tersendiri dan mereka berkewajiban untuk membela dan mempertahankan kepentingan negara atau kelompoknya, tentu yang menjadi penjahat atau teroris di sini adalah Amerika yang dianggap mau menghancurkan negara atau kelompok tersebut.
Contoh lain adalah Perang Vietnam. Dalam sejarah nyata Perang Vietnam terjadi ketika negara Amerika Serikat, yang menjadi negara Adidaya pasca Perang Dingin dan PD II, menginvasi negara Vietnam. Sehingga, meletuslah perang tersebut yang berujung pada kemenangan Vietnam. Jika dilihat dari perspektif Vietnam, tentu saja mereka wajib membela dan berjuang hingga titik darah penghabisan melawan invasi dari negata asing penjajah. Dalam perspektif negara Vietnam, Amerika adalah penjahat. Sejarah ini kemudian difilmkan oleh Hollywood (Amerika) dengan perspektif -tentu saja- Amerika sebagai pahlawan. Sekali lagi perspektif.
Dengan demikian, baik atau buruk itu menjadi semakin bias.
Semua hal bisa menjadi buruk bin jahat dan semua hal bisa menjadi baik. Yang membedakan keduanya adalah jumlah. Ketika suatu hal dilakukan secara masif, maka hal tersebut menjadi 'baik'. Sedangkan yang dilakukan oleh sebagian kecil orang, akan menjadi aneh, asing, tidak baik, dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar