Ini adalah artikel yang saya tulis pada 2012 lalu, cerita tentang pengalaman kerja rodi sebagai GO di Bali. Hahaha let's check it out!
----
It’s been a month in Bali. Yeaah, Bali - The Last Paradise - Pulau Dewata - The Island of God - etc. Why am I here? Panjang cerita nya. Kalo diceritain dari awal, ga akan kelar sampe sebotol Smirnoff habis *kidding*.
Saya pergi ke Bali dalam rangka kerja part timer — saya dan kawan saya suka bilang kalo kita ini bukan kerja paruh waktu, tapi paruh gaji karena jam kerja yang sangat long long time — sebagai *kerennya sih* G.O (Gentle Organizer) di Club Mediteranee Resort yang berlokasi di Nusa Dua Resorts Bali. Keputusan untuk bekerja di sini selain untuk mengisi liburan musim panas (maksudnya libur kuliah semester genap), juga untuk menambah pundi-pundi rupiah. Club Med ini punya banyak cabang di berbagai negara, salah dua nya di Indonesia yaitu Club Med Bali dan Bintan. Asyik juga sih sebenernya bisa kerja di sini. Benefitnya cukup lumayan untuk ukuran mahasiswa seperti saya. Seperti tiket PP Jakarta - Bali - Jakarta via Garuda Indonesia, akomodasi, konsumsi, semuanya ditanggung oleh Club Med. Termasuk uang pengganti transport dari rumah - bandara - rumah. Asyik kan. Ya walaupun gajinya sih masih 1.3, tapi itu bersih. Tapi ya, benefit itu sebanding sih ama tenaga, waktu, jiwa dan raga yang kita (harus) curahkan selama bekerja sebagai GO. Jangan coba-coba kerja di sini kecuali memang passion-nya di bidang jasa (maksudnya jiwa 'membantu' nya hyper tinggi).
Buat yang party-holic sih pasti akan seneng banget kerja di sini. Yang suka sama anak-anak juga pasti bakal betah kerja di sini, karena anak-anak bule yang unyu-unyu minta banget diculik. Yang pasti, yang namanya kerja itu pasti ada sisi enak ga enaknya. Termasuk saya, ngalamin banget sisi ga enaknya kerja di sini. But mostly I enjoy it so much. Semua masalah langsung hilang pas ngeliat muka anak-anak bule yang bak malaikat semua. Walaupun tingkah mereka lebih kaya anak setan kesurupan semua sih. Gila, hiperaktif semua. Apalagi anak-anak bule Prancis. Beh, tampang malaikat tingkah setan semua. Hahaha mais je les aime beaucoup. Ils sont tres tres mignon. Ada seorang anak, usia 5 tahun namanya Titouan. Gila tampangnya tanpa dosa. Semua GO tiap ketemu dia langsung minta cium "Titouan, bisous s'il te plait!" Hahaha tapi sumpah ini anak kalau lagi kumat, bikin kewalahan semua GO. Saya sendiri pernah hampir mau nangis ngurusin nih anak satu. But I love him so much. Bagaimana pun dia tetep anak-anak.
Ada lagi tipe anak-anak dari (aduh maaf mulai rasis) Asia Timur yang agak susah diajak komunikasi, apa lagi yang dari 'Daratan'. Mostly they can't speak english well. Tapi mereka ini lebih penurut sih dibanding anak-anak Prancis. Yang paling asyik sebenernya anak-anak bule Australia. Mereka ini lebih humble, easy-going, pokoknya lebih enak deh diajak ngobrol dan main. Mereka rata-rata lebih kooperatif.
Kerja sebagai GO di Club Med ini agak unik menurut saya. Pertama, Jam kerja amat panjang dari pagi - tengah malam, 6 days a week. Dapet jatah day off cuma sehari. Bayangkan betapa capeknya? But, since we are in Bali, 1 hari libur ini bisa dimanfaatkan untuk menjelajah beberapa tempat wisata di Bali. Ya walaupun sehari ga bakal pernah cukup sih untuk jelajah Bali.
Kedua, enaknya kerja di Club Med Bali adalah, kalau bosan dan stress sehabis kerja yang sampe tengah malam itu, kita bisa langsung 'cabut' then having some fun! Beberapa tempat di Bali seperti Legian - Seminyak itu makin malam makin 'hidup'. Jadi ya, stress kerja langsung pergi ke sana yang bisa ditempuh dalam 20 menit saja dari Nusa Dua.
Nah, selama saya bekerja di CM, setiap jatah day off yang cuma sehari itu saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Fortunately, saya selalu mendapatkan hari libur yang sama dengan teman saya, yang juga sama-sama dari Depok. Jadi lebih enak. Kita biasanya sewa motor sehari semalam seharga Rp 50 ribu. Dan kita biasanya ngebolang dari pagi sampai pagi lagi. Hahaha :D Carpe Diem! kalo kata oom Horatius. (Mungkin ini yang bikin orang tua saya tidak mengizinkan saya lagi untuk kembali ke CM -.-)
Nah suatu hari, saya dapet jatah day off sendirian a.k.a ga bareng teman saya tadi, Vanny. My-first-GO-mate, tempat berkeluh kesah tentang kerjaan. Yaaah, hilang deh partner in crime. Tapi, seperti kata Shaden bahwa dunia belum berakhir walau liburan cuma sendirian. Day off kali ini saya manfaatkan untuk ber-me-time ria.
Saya agak bingung sih sebenarnya kenapa Mr. Allyn, californian-dude, my manager as well, ga ngasih libur bareng Vanny. Walaupun jadi kesel sama Allyn, but I admit it that he's the nicest one here in Club Med. Ga mau mood rusak, akhirnya saya memutuskan untuk pergi keliling sekitaran Selatan Bali. Dan — dengan sangat nekat — saya berencana untuk pergi ke Uluwatu, sendiri pakai motor. Tapi sebelum berangkat, seperti biasa saya nyuci pakaian dulu di Laundry Club Med. Jam menunjukkan pukul 12:30 saya langsung tancap gas meninggalkan Nusa Dua menuju Uluwatu. Sepanjang perjalanan melewati by pass Ngurah Rai, timbul keraguan untuk nerusin ke Uluwatu atau ga. Karena belum pernah juga kesana, sendirian pula. Sampai di lampu merah Benoa Square, terlihat lah papan penunjuk jalan yang bilang kalo Uluwatu sekitar 18 KM lagi. Tapi, pas lampu ijo, bukannya belok kiri ke Uluwatu, saya malah ambil jalan lurus menuju Kuta. Yasudah lah, apa mau dikata. Daripada ada apa-apa di jalan. *ambil positifnya aja*.
Sampailah di sekitaran Kuta-Legian, bingung juga mau kemana. Tadinya mau ke Discovery Mall — salah satu mall paling hitsdi Bali — , tapi mikir lagi. Yaelah, jauh-jauh ujungnya ke mall juga. Akhirnya gajadi. Daaaan pelabuhan terakhir jatuh kepada…. eng ing eng…. Pantai Kuta. Pantai sejuta umat. Setelah parkir motor di depan Kuta BEX, akhirnya saya melangkahkan kaki masuk ke area Pantai Kuta. Yang paling saya suka adalah hari ini pantainya ga terlalu ramai, mungkin karena baru jam 1 siang juga, lagi panas-panasnya — untung bawa sun glasses *gaya dikit boleh lah*. Hanya terlihat segelintir bule yang berjemur.
Saya menghabiskan waktu sekitar 3.5 jam di pantai Kuta dengan duduk-duduk sambil baca buku karya Iwan Setyawan, 9 Summers 10 Autumns. Walaupun katanya pantai Kuta ini udah biasa, tapi menurut saya pantainya memang indah, lumayan bersih juga. Dan, entah kenapa, saya ngerasa ada kedamaian yang menyelinap ke dalam diri di tengah keramaian Pantai Kuta. Akhirnya kelar satu novel dan air mulai pasang juga, saya beranjak pulang ke Nusa Dua. Karena lagi bulan puasa, saya ngejar biar sempet beli tajil buat buka puasa.
Sampai di Nusa Dua, jam masih menunjukkan pukul 5 kurang, saya menyempatkan diri nyari makanan buka puasa di Jl. Pratama Nusa Dua. Karena di sini salah satu tempat di Bali yang banyak muslimnya. So, ga susah nyari makanan macem kolak atau bubur sumsum buat buka puasa. Selesai beli makan, selesai sudah perjalanan singkat hari ini di Bali. Tinggal nunggu maghrib :)
Jd pgn jd GO👍
BalasHapusJust try, it's worth it.
HapusKak saya kan bulan january udah ada training dari kampus dan tertarik untuk masuk ke GO CM bisa kasih saran ga kalau masuk sini kualifikasinya apa dan kira2 pertanyaan apa aja yang di berikan saat interview? Terimakasih
BalasHapus