Ingatan Raga terlempar kembali ke beberapa bulan lalu. Bulan Juli merupakan bulan yang tepat untuk menghabiskan waktu di Bali. Tempat favorit Raga untuk menginap adalah Tanjung Benoa. Jalanan mulus tidak terlalu sempit yang cukup untuk 4 lajur kendaraan. Wilayah selatan Bali yang cukup tenang. Meskipun berdiri banyak resort dan hotel di sepanjang jalurnya, wilayah Tanjung Benoa tidak sehiruk pikuk Kuta. Bahkan cenderung sepi. Raga sangat menyukai suasana Tanjung Benoa di pagi dan sore hari. Suara musik gamelan khas Bali dan warga yang berjalan membawa sesajen, selalu membuat Raga senang. Bahkan sering pula ada upacara bulan purnama di pinggir pantai.
Raga menginap di sebuah penginapan yang berada di gang kecil persis di seberang Baracuda water sport yang terkenal itu. Penginapan yang cukup sederhana namun fasilitas yang tetap memadai, bisa dibilang cukup lengkap. Pemiliknya adalah sepasang suami istri beragama islam. Raga pernah tinggal di penginapan ini sebulan lamanya. Kebanyakan yang menginap di sini adalah para pekerja asing yang bekerja di resort atau hotel yang berada di sepanjang jalan Tanjung Benoa. Tetangga kamar Raga, adalah seorang manager resort asal Thailand. Ada lagi seorang seorang perempuan cantik asal Filipina yang juga bekerja di hotel. Tidak jarang ada pula tamu asing yang menginap hanya beberapa hari, biasanya mereka adalah turis yang ingin mencoba olahraga air di Tanjung Benoa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar